Sabtu, 09 Oktober 2010

sukiatno nugroho

Daya Ungkit Bisnis

Kalau kita memulai bisnis dengan berpikir akan berhasil maka akan berhasil juga bisnis kita; tapi kalau yang kita pikir
kegagalan, maka realitas yang akan kita hadapi juga kegagalan.Akademi Manajemen Dian Nuswantoro Semarang
awalnya tidak populer di kalangan remaja Indonesia. Paling tidak baru remaja Semarang dan sebagian Jawa Tengah
saja yang mengenal perguruan tinggi milik Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. Tapi Edi Noersasongkotak kurang akal untuk
mengungkit pamor kampusnya, dipilihlah Basuki menjadi bintang iklan dengan key word: “Ini Toh, kampus Manajuminem
Dian Nuswantoro”. Sekarang sejak istilah Manajemen dipelesetkan sebagai Manajuminem oleh Basuki, perguruan tinggi
itu malah jadi makin nge-top dan berkembang maju.
Menciptakan daya ungkit bisnis adalah salah satu seni tersendiri bagi seorang entrepreneur dalam menjaga stamina
bisnisnya. Untuk bisa survive dan berkembang, seorang pengusaha harus kreatif menciptakan daya ungkit dan menjaga
nama besar perusahaannya. Seorang pengusaha pun dituntut untuk terus menerus menjaga energinya, bahkan
seharusnya terus bertambah. Berkurangnya energi sang pengusaha bisa berdampak serius bagi usahanya, bisa seret
bahkan kalau fatal bisa membuat usaha kita bangkrut. Daya ungkit dalam bisnis, dalam buku yang ditulis pakar
entrepreneur dunia, Robert Kiyosaki, disebut sebagai leverage. Menurut Robert, dengan memiliki daya ungkit, maka apa
yang kita pikir nyata itulah yang akan menjadi realitas kita. Kalau kita memulai bisnis dan berpikir akan berhasil maka
akan berhasil juga bisnis kita: tapi kalau yang kita pikir kegagalan, maka realitas yang akan kita hadapi juga
kegagalan.Menciptakan daya ungkit dengan trik-trik bisnis yang kreatif merupakan kiat yang efektif ketimbang dua
modus lainnya yakni daya ungkit fisik dan daya ungkit finan. Kalau daya ungkit lewat otak, kita harus memaksimalkan
lahirnya ide-ide kegiatan untuk mengungkit bisnis kita. Kita mencatat misalnya, usaha Es Teller 77 yang dirintis Sukiatno
Nugroho, sebelumnya belum dikenal, tapi diapun menciptakan acara lomba membuat es teller se-Jakarta yang diikuti
banyak peserta. Acara itu diliput media dan nama Es Teller 77 sebagai penyelenggara makin populer. Setelah ngetop,
Sukiatno tidak membuat lomba es Teller lagi, karena lomba itu hanya dijadikan leverage bagi bisnisnya.Di kalangan
pengusaha makanan tradisional, leverage bisnis juga disadari artinya. Tak aneh kalau di berbagai kota kita sering
menemukan warung makan dengan nama “Gado-Gado Juara Tiga” atau “Lotek Bonbin Juara Satu”. Mereka sadar kalau
prestasi yang pernah mereka dapat bisa jadi leverage bagi usahanya. Konsumen tentu akan percaya bahwa lotek atau
gado-gadonya akan dijamin lezat karena sudah dapat juara.Selain kreatif dengan ide-ide bisnis, daya ungkit fisik juga
diperlukan dalam menjaga stamina bisnis kita. Seorang peserta program Entrepreneur University, pernah bercerita
bahwa order percetakannya meningkat pesat sejak dia berani mengubah mobilnya menjadi lebih bagus. Mobil dan
rumah atau tempat usaha yang bagus memang memiliki daya ungkit secara fisik yang terbukti meningkatkan pamor
bisnis kita. Tak ada salahnya sejak awal memulai bisnis, kita tak perlu alergi pada pameran mobil atau rumah mewah.
Jangan segan atau takut mendatangi acara pameran mobil atau pameran rumah. Kalau perlu tanyakan satu persatu
harga dan cara pembeliannya. Bukankah kedua barang itu selalu bisa dibeli dengan cara mencicilnya? Dengan tahu
harganya, kita menjadi berani mengukur kemampuan atau setidaknya menjadi target untuk memilikinya. Keinginan untuk
memiliki itulah yang akan memacu kita untuk bekerja keras memajukan usaha kita sehingga keinginan itu bisa
terwujud.Kalau telah berhasil mewujudkan keinginan secara fisik, jangan cepat berpuas diri atau merasa sudah sukses.
Jadikan kelebihan harta yang kita sebagai daya ungkit finansial. Bisa menjadi agunan ketika kita akan meminjam dana
dari bank.Tidak dipungkiri, sampai saat ini, bonafid tidaknya bisnis kita masih sering dilihat oleh mitra bisnis dari
kacamata fisik. Mulai penampilan pakaian, kendaraan sampai rumah tinggal kita. Jadi, cerdas-cerdaslah memutar otak
temukan ide-ide kegiatan bisnis yang mampu mengungkit nama baik usaha kita. Jaga dan terus kembangkan aset yang
kita miliki jangan sampai jatuh. Sekali kita jatuh, biasanya susah untuk memulai lagi dari nol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar