Jumat, 15 Oktober 2010

Pabrik Percontohan Briket Bio Batubara, Palimanan

Saat ini banyak industri kecil dan menengah serta rumah tangga yang masih menggunakan bahan bakar kayu atau kombinasi kayu dan BBM. Di lain pihak hutan sebagai sumber kayu bakar sudah banyak berubah fungsinya menjadi pemukiman, industri atau lahan pertanian. Masalah tersebut tentunya berdampak pada berkurangnya penyediaan kayu bakar, sementara harga minyak tanah juga cenderung meningkat. Dengan latar belakang tersebut, Puslitbang tekMIRA berinisiatif untuk memperkenalkan bahan bakar alternatif berupa briket bio batu bara untuk mengisi kekurangan kayu bakar dan pengganti minyak tanah, yakni dengan membangun sebuah pabrik percontohan briket bio batu bara di Palimanan, Jawa Barat.

Pabrik percontohan briket bio batu bara Palimanan diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2 November 2001, sebagai hasil kerja sama antara NEDO-METI (Jepang) dengan DESDM (Indonesia).

Pabrik percontohan ini berlokasi di Palimanan, ± 20 km sebelah barat Cirebon yang berfungsi sebagai pelabuhan batu bara, berdekatan dengan sentra kegiatan industri kecil pembakaran bata/genteng/kapur, industri rumah tangga (berbagai makanan), peternakan anak ayam, rotan, dan lain-lain.

Inisiatif membangun pabrik percontohan briket bio batu bara didasarkan atas perlunya model pabrik briket dan produknya yang dapat memenuhi kebutuhan energi rakyat yang cocok dan murah untuk industri kecil dan rumah tangga perdesaan. Hal ini sekaligus mendukung program diversifikasi energi untuk mengurangi konsumsi minyak tanah. Dengan adanya pabrik percontohan ini, maka tekMIRA akan mempunyai fasilitas yang memadai untuk mengembangkan litbang briket dan mensosialisasikannya kepada pihak pengguna. Diharapkan, ada pihak swasta yang mengembangkannya pada tingkat komersial di kemudian hari.


Lokasi pabrik percontohan briket bio batu bara di Palimanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar